SEKOLAH IMPIAN MASYARAKAT BANTEN

(CMBBS dalam Satu Dekade)
Oleh G. Gunawan

“Genap sepuluh tahun sekolah ini berdiri, sejak tahun 2005 silam hingga kini, Sekolah Cahaya Madani Boarding School eksis sebagai sekolah unggulan di masyarakat Banten. Bukan waktu yang sebentar tentunya, satu dekade/dasawarsa sebuah pranata sosial (lembaga pendidikan) bisa bertahan bahkan menjadi besar adalah sebuah prestasi bagi seorang pimpinan, guru serta management yang ada di dalamnya.  Disadari atau tidak semua itu adalah hasil kerja keras, komitmen, serta loyalitas semua elemen dalam membesarkan nama sebuah lembaga tersebut. Tentu tidak ada yang menyangkal, bahwa keberhasilan sebuah lembaga pendidikan itu, salah satu indikatornya adalah output siswanya yang sebagian besar diterima di beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia dan banyaknya lulusan tersebut dapat diserap oleh lapangan perkerjaan saat ini. Dan Inilah sebuah bukti nyata keberhasilan “sekolah dikaki bukit” yang bisa mencetak dan melahirkan generasi unggul di Provinsi Banten .”

Rimbun pohon dan hijaunya dedaunan menyegarkan mata yang memandang, udara segar dan semilir angin memberikan kesegaran ke semua anggota tubuh, suara alunan murottal Quran di ujung Surau selalu menyejukan jiwa para penghuninya. Mungkin itu adalah sedikit gambaran sekolah di kaki bukit Gunung Karang.  Sekolah yang Jauh dari keramaian, Jauh dari polusi udara serta jauh dari hiruk pikuk kehidupan masyarakat urban. Tepatnya di Ds Kuranten Kel Saruni Kec Majasari Kabupaten Pandeglang, disitulah berdiri bangunan yang kokoh dan megah dengan berbagai fasilitas pendidikan yang lengkap. Mulai dari Gedung asrama, Gedung kelas, Kantor Guru, Laboratorium, Perpustakaan Digital, Klinik, Kantin, Galerry, Lapangan olah Raga, Dapur umum, dan masih banyak lagi fasilitas lainnya. Sekolah yang didirikan oleh pemerintah provinsi Banten sepuluh tahun yang lalu ini diberi nama SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School biasa orang menyebut dengan CMBBS.  Agak sedikit sulit memang, untuk melafalkan kata tersebut karena terlalu panjang, tapi khayalak menyingkat kata tersebut dengan istilah “CM” artinya Cahaya Madani. Tujuan didirikannya Sekolah ini tentunya untuk mencetak dan melahirkan para insan muda Banten yang berintelektual tinggi, religius, kewirausahaan serta cinta lingkungan sesuai dengan visi misi sekolah CMBBS.
Selintas sekolah ini secara bangunan fisik menyerupai gedung-gedung perkantoran instansi pemerintahan biasa, karena beberapa bentuk bangunan serta polanya menyebar ke semua arah, tidak seperti bangunan sekolah reguler biasa yang polanya cenderung membentuk radial dengan posisi lapangan upacara ditengah-tengah gedung kelas dan kantor guru.  Namun jika kita bandingkan dengan sekolah-sekolah di luar negeri, sekolah ini justru mirip dengan beberapa sekolah di negara maju, gedung- gedung sekolah bertingkat dan terdapat fasilitas ruangan yang sangat lengkap seperti AC, IWB (Interactive White Board), wireless, sound audio dan sebaginya, sehingga kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa sangat kondusif dan nyaman. Sekolah ini memang sengaja didesain khusus oleh pemerintah dengan alokasi dana khusus dari APBD Provinsi Banten. Dana yang sangat tepat tentunya untuk membangun sumberdaya manusia di Banten ini, Karena investasi sumber daya manusia adalah strategi yang baik dalam membangun sebuah bangsa.
Saat ini, Sekolah yang memiliki sistem Boarding (Asrama) ini menjadi “Primadona” di Provinsi Banten. betapa tidak, ini bisa kita lihat dari atusiasme orang tua dan partisipasi siswa yang memimpikan dan berharap dapat diterima sekolah di CMBBS. Hal inipun bisa kita lihat dari kegiatan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) setiap tahunnya yang semakin bertambah, Apalagi pada 2-3 tahun terakhir ini jumlah pendaftar mencapai angka seribu lebih. Animo masyarakat terhadap sekolah ini menandakan bahwa sekolah ini memiliki prestise dan dibanding SMA lainnya, karena begitu selektifnya sekolah ini dalam menjaring para peserta didik, mulai dari seleksi administrasi, akademik, psikotes hingga test keagamaan. Tahapan tersebut tentunya bukan hal yang mudah bagi calon peserta didik untuk masuk ke sekolah ini, apalagi jika siswa tersebut dengan sedikit persiapannya, atau hanya sekedar mengadu nasib saja. Siswa yang memiliki nilai raport nya tinggipun belum tentu dapat diterima seratus persen disini, karena yang menjadi patokan untuk bisa diterima di sekolah ini harus memiliki score tinggi dari tiga nilai test tersebut diatas dan itupun dengan sistem quota yaitu kurang lebih 100 siswa tiap tahunnya, tidak hanya itu calon siswa baru harus berkompetisi dengan siswa siswi seluruh provinsi Banten seperti Tangerang, Serang, Cilegon Pandeglang, Lebak dll.   
Terlepas dari yang diatas adanya CMBBS ternyata membawa pengaruh secara positif terhadap pendidikan di Banten secara tidak langsung. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya lembaga pendidikan baik yang bersifat formal maupun informal yang saling mempromosikan bahwa lulusnya bisa melanjutkan di sekolah favorit,  seperti yang terjadi dibeberapa sekolah dan lembaga bimbingan belajar ternama di Banten yang berlomba-lomba agar siswanya dapat diterima di CMBBS, karena hal ini menjadi sebuah kebanggan bagi sekolah tersebut jika alumninya bisa masuk SMA favorit seperti CMBBS. Sama halnya dengan lembaga lain, seperti lembaga bimbingan belajar yang berlomba-lomba mempublikasikan keberhasilannya dalam mengantarkan siswa bisa masuk sekolah CMBBS. Tingginya animo masyarakat terhadap CMBBS ini, tentu tidak hanya karena fasilitas yang gratis saja (dari pendanaan APBD) akan tetapi masyarakat saat ini sudah bisa menilai dengan eksistensi CMBBS yang selalu menjadi sorotan publik baik di media elektronik maupun lewat orang tua dari mulut ke mulut, salah satunya yaitu siswa sekolah ini selalu memenangkan kejuaraan-kejuaraan baik ditingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Sehingga masyarakat percaya bahwa sekolah ini adalah sekolah para juara.
Selain itu masyarakat umum juga melihat banyaknya dari para lulusan sekolah ini yang bisa masuk ke perguruan tinggi ternama di Indonesia. Seperti ITB, UI, UNPAD, UGM, UNDIP dsb, Bahkan lulusan-lulusan tersebut banyak yang menjadi mahasiswa aktif dan lulusan terbaik di Kampusnya, seperti Idho Meilano yang menjadi Presiden Mahasiswa UNTIRTA, Alifa Farhan menjadi Duta Mahasiswa Banten, dan masih banyak lagi. Adapun beberapa alumni CMBBS yang menjadi lulusan terbaik sebut saja salah satunya yaitu Sdr Bustomi, beliau berasal dari keluarga sederhana di Pontang Kabupaten Serang, beliau bisa masuk kuliah ke ITB karena semangat belajar serta kegigihannya, tiga tahun lamanya tinggal di asrama bersama para ustad dididik dalam aspek spiritualnya, serta bimbingan para guru dalam penguatan aspek akademiknya di siang hari saat KBM, hingga beliau menjadi mahasiswa terbaik di kampusnya bahkan mendapatkan beasiswa dan langsung melanjutkan gelar magisternya. Atau sama halnya dengan sdr Muhriji sosok siswa yang cerdas, cool and calm yang juga berasal dari keluarga sederhana, selepas dari CMBBS beliau melanjutkan ke ITB bersama rekan-rekan seperjuangannya alhasil setelah beres dalam kuliahnya saat ini beliau bekerja di Perusahaan besar dan ternama di Indonesia dengan sallary yang sangat tinggi masih berlokasi di Provinsi Banten. Tentunya masih banyak lagi siswa siswi lain yang saat ini mereka berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bahkan yang kuliah ke luar negeri.
 Kedua model diatas tentu merupakan sebuah keberhasilan sekolah dalam menjalankan visi dan misi sebagai lembaga pendidikan sesuai harapkan pemerintah provinsi Banten. Oleh sebab itu sekolah ini harus tetap dipertahankan keberadaannya bahkan menjadi sekolah yang lebih baik lagi, apalagi isu pemerintah provinsi akan merubah sekolah tersebut menjadi Politeknik, tentu ini perlu dikaji ulang kembali. Seharusnya jika pemerintah ingin lebih serius dalam membangunan sumber daya manusia, perlu adanya kebijakan yang lebih spesifik dari sebelumnya terutama bagi siswa-siswi sekolah ini, misalkan: diberikannya reword berupa beasiswa Sarjana 100% bagi alumni CMBBS yang dapat diterima di Perguruan Tinggi Ternama, dengan komitmen jika selesai dalam studinya perlu kembali lagi ke kampung halaman untuk membangun daerahnya melalui ikatan dinas dengan instansi yang berkaitan sesuai dengan keilmuannya. Hal lain juga bisa berupa fasilitas penunjang perkuliahan seperti notebook, laptop atau yang lainnya serta memberikan dana untuk pendaftaran SPMB secara gratis bagi semua kelas XII setelah lulus dan akan menghadapi kuliah. Dengan program seperti ini tentunya bisa memotivasi semua siswa berlomba menjadi siswa yang lebih baik lagi dan pendidikan di Banten semakin maju dan berkembang......... Semoga.


EmoticonEmoticon